Umur Manusia, Apakah Benar-benar Bertambah Panjang?
SETIAP manusia akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan pada dirinya. Seiring dengan berjalannya waktu, usianya akan terus bertambah dan sisa hidupnya di dunia akan semakin berkurang. Dengan begitu, berkurang pula kesempatannya untuk memperbaiki diri.
Sering kita mendengar, terutama ketika seseorang bertambah usia, ada yang mengatakan bahwa “Semoga panjang umur.” Lalu, apakah umur benar-benar bisa bertambah panjang?
Hal ini disebutkan dalam hadis Anas bin Malih bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung kerabatnya,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Para ulama berselisih pendapat mengenai pengertian ithaalatul ‘umr (memperpanjang umur).
Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa ithaalah ini menurut hakikatnya, yaitu dengan ditambahkan beberapa tahun dan beberapa hari.
Di antara mereka ada yang mengatakan, dan ini yang rajih, bahwa yang dimaksud adalah keberkahan umurnya, diberi taufiq untuk melakukan ketaatan. Waktunya sarat dengan hal-hal yang bermanfaat baginya di akhirat. Dan waktunya terjaga dari kesia-siaan dalam perkara yang tidak berguna.
Imam Ibnu Taimiyah menambahkan bahwa keberkahan umur ialah dapat melakukan amal-amal kebaikan dalam waktu yang pendek. Padahal yang seperti itu tidak dapat dilakukan oleh orang selainnya dalam waktu yang sama.
Penulis Ruhul Ma’ani mengatakan, “Yang dimaksud oleh Nabi ialah bahwa ketaatan-ketaatan itu dapat menambah umur seseorang, karena amal-amal ketaatan tersebut menjadi sebab bagi keharuman nama pelakunya.
Pada umumnya amal-amal seperti itu berkaitan dengan shadaqah dan silaturrahim, karena keduanya dapat mendatangkan pujian manusia. Ada yang mengatakan, karena itulah, Nabi mengatakan bahwa silaturrahim itu dapat ‘menambah umur’. Beliau tidak mengatakan bahwa silaturrahim itu akan menambah ‘waktu ajal seseorang’.”
0 comments:
Post a Comment