Inilah Sisa wilayah Suriah yang Dikuasai Rezim Bashar Assad
Iran dan Rusia mencoba menyelamatkan Presiden Bashar Assad dari kemungkinan terusir dari Suriah, dengan mengirim pasukan dan senjata.
Yedioth Ahronoth, mengutip sumber intelejen Israel, memberitakan Iran mengirim Brigade Al Quds dan Iran mengirim asset militer ke Suriah.
Di luar Damaskus, ISIS dan oposisi bersenjata bersaing mencapai ibu kota Suriah. ISIS kini menguasai jalan utama ke Damaskus, dengan merebut dari oposisi bersenjata -- pasukan yang didanai AS dan Arab Saudi.
Tentara Suriah yang setia kepada rejim Bashar Assad relatif hanya menguasai wilayah sekian kilometer dari pantai, dengan hampir semua kota yang tersisa menjadi kawasan tak aman (lihat peta).
Keterlibatan militer Iran dan pengiriman senjata ke Rusia terjadi setelah Qasem Soleimani, komandan pasukan elite Brigade Al Quds, bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Namun, keterlibatan militer Iran di Suriah bukan baru. Sejauh ini, Iran memiliki organisasi paramiliter yang disebut Basij.
Basij tidak bisa lagi diandalkan, karena jumlahnya terlalu kecil dan tidak bisa bergerak terlalu jauh dari Damaskus.
Israel tidak punya masalah dengan Rusia, karena Perang Dingin telah usia. Tel Aviv justru mengkhawatirkan kehadiran militer Iran, karena akan menjadi ancaman langsung bagi wilayah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.
Intelejen Israel memperkirakan ISIS dan oposisi bersenjata Suriah akan menggunakan badai pasir untuk bergerak mendekat Damaskus, atau kota-kota lainnya; Quneitra, Latakaia, dan Tartous.
0 comments:
Post a Comment