Tolak Imigran karena Muslim, Austria-Hungaria Bersitegang
Kanselir Austria, Werner Faymann melontarkan kritik terhadap kebijakan Hungaria yang menolak para imigran dikarenakan agama mereka. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak bisa dibenarkan karena mengklasifikasikan hak asasi manusia berdasarkan agama.
"Untuk menempatkan pengungsi di kereta api sesuai dengan keyakinan mereka untuk pergi ke tempat lain mengingatkan saya dengan periode tergelap di benua kami," ujar Faymann seperti dikutip dari laman Wall Street Journal, Sabtu (12/9/2015). "Kami mengakui bahwa semua manusia mempunyai hak untuk suaka," tambahnya.
Kritik yang dilontarkan oleh Faymann ini dilontarkan setelah Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban mengatakan bahwa perbatasan negara harus dipertahankan sebagai identitas Eropa yang berakar pada agama Kristen, sementara sebagian besar imigran yang tiba di benua itu adalah Muslim.
Orban sendiri membela kebijakannya dengan mengatakan para imigran harus kembali ke negara asalnya. Menurut Orban, para imigran yang datang ke Eropa dari kamp-kamp yang ada di negara tetangga Suriah seperti Lebanon, Yordania, dan Turki, dimana mereka berada dalam zona selamat.
"Dengan demikian mereka melarikan diri bukan karena takut terhadap hidup mereka tetapi karena ingin kehidupan yang lebih baik," katanya.
"Secara pribadi, saya bisa memahami hal ini. Tetapi tidak ada hak dasar untuk hidup yang lebih baik, yang ada hanya hak untuk keamanan dan martabat manusia," tukasnya.
WSJ
0 comments:
Post a Comment