3 Sebab Seseorang Sangat Mudah Terkena Sihir

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinMptARkh4JuuNO8IgyPJKgH877Obo7wgUvrSg0y72DXxkJnBPUJyQGhWGN3c0u2BKvXtEbUF3SLoMwhGrRCw7BLvrGh11R3spokck5b3V1-jphp0aZg0CgcpA_80ry6nj6rRefZBNPuw/s1600/Kedai+Ilmu+Sihir5.jpg

Adakah sebab seseorang mudah terkena sihir?

Sebagaimana disebutkan oleh mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah, ada beberapa sebab seseorang bisa mudah terkena sihir:

1- Lalai dari mengingat Allah
2- Tidak mau perhatian pada ketaatan (ibadah)
3- Tidak mau perhatian pada dzikir-dzikir syar’i (seperti dzikir pagi, dzikir petang, dzikir sebelum tidur, dzikir ketika masuk kamar mandi, -pen)

Sedangkan orang yang senantiasa berdzikir, rajin ibadah dan perhatian dengan dzikir-dzikir yang ada dasarnya, maka asalnya ia selamat dari gangguan sihir. Orang yang istiqamah menjalankan hal-hal tersebut akan selamat dari penguasaan setan. Beda halnya dengan yang gemar maksiat dan lalai dari mengingat Allah, sangat rentan sekali mendapatkan gangguan dan was-was setan. (Fatawa Nur ‘alad Darb, 3: 298)
Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Rabb Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.” (QS. Az Zukhruf: 36).

Kalau orang Arab menyebut “ya’syu a’in”, maksudnya adalah pandangan melemah atau pandangan menjadi kabur. Sehingga maksud “ya’syu ‘an dzikrir rohman”, yaitu pandangannya tertutup dari Al Quran, artinya tidak mau memperhatikan Al Qur’an.

Akibat dari berpaling dari Al Qur’an, akhirnya dijadikan setan tidak berpisah darinya. Lihat bahasan Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim karya Ibnu Katsir dan Zaadul Masiir karya Ibnul Jauzi.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSza6e9DnN0wHEoC05Vrczk3SFGBkc-28QV3GYXyVcb7raH9xuh7kALlUBwhKJIlMdXHeqXGx0W8MyJXdItyKIhfgHt5xTqjvYZR-DeerYAwl49gbGSd-9oVxt-WBhITw8KfDYPwL7DSc/s1600/Kumpulan+Sejarah-Sejarah+Ilmu+Sihir.jpg

Sebagaimana diterangkan oleh Syaikh As Sa’di rahimahullah, yang dimaksud dengan ayat di atas adalah yang lalai dari Al Qur’an Al ‘Azhim, itulah dzikir Ar Rahman. Al Qur’an tersebut itulah wujud kasih sayang Allah pada hamba-Nya. Siapa yang menerima dzikir yang mulia ini, berarti ia telah menerima karunia yang besar, ia benar-benar telah beruntung. Adapun yang berpaling dari Al Qur’an, bahkan menolaknya, dialah yang berhak mendapatkan kerugian dan tidak ada lagi kebahagiaan setelah itu selamanya. Akibat buruk pula bagi yang berpaling dari Al Qur’an adalah akan senantiasa ditemani oleh setan, lalu setan akan menjerumuskan dalam maksiat. Lihat Taisir Al Karimir Rahman, hal. 813.

Kesimpulannya, siapa yang lalai dari Al Qur’an, lalai dari dzikir, lalai dari shalat dan ibadah, maka akan mudah diganggu setan. Sedangkan sihir itu berasal dari setan.

Semoga Allah melindungi kita dari gangguan setan dan dari berbagai macam bentuk sihir.
Adalah bahasan kiat agar terhindar dari sihir. Insya Allah akan dikaji berikutnya.

Referensi:

Taisir Al Karimir Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan kedua (cetakan revisi), tahun 1433 H.


Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal

Sumber

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

0 comments:

Post a Comment