Sangat Mengharukan! Doa Mualaf di Tanah Suci Diijabah, Ayah dan Ibunya Masuk Islam
Berita gembira dan membahagiakan disampaikan Hanny Kristianto, Sekjen Mualaf Center Indonesia, melalui laman facebooknya (Sabtu, 28/11/2015), yang menceritakan terkabulnya doa seorang mualaf saat haji kemarin agar Allah SWT memberi hidayah Islam kepada kedua orangtuanya. Dan Sabtu kemarin doa itu diijabah, kedua orang tuanya masuk Islam.
Adakah kebahagiaan yang melebihi kebahagiaan berkumpulnya kita sekeluarga di Surga?
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡہُمۡ ذُرِّيَّتُہُم بِإِيمَـٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِہِمۡ ذُرِّيَّتَہُمۡ
"Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di surga)." [QS Ath-Thur : 21]
Berikut penuturan Hanny Kristianto:
Alhamdulillah, ba'da dzuhur tadi, bersama team Mualaf Center Indonesia telah mengikrarkan kalimat syahadat sekeluarga (ayah, ibu dan adik) dari saudara kita mualaf bernama Gagah Tjandra yang dibimbing Ustadz Jalaludin Mahali, bidang Dakwah Masjid Al Hidayah di Modernland, Tangerang.
Ma syaa Allah, doa saudara Gagah Tjandra ketika di padang Arafah saat berhaji bulan lalu meminta hidayah Allah untuk kedua orang tua dan adiknya segera di ijabah Allah.
Tidak ada permintaan yang tidak dikabulkan Allah jika kita mau taat pada-Nya dan menjalankan perintah-Nya..
Subhanallah, Walhamdulillah, Allahu Akbar !
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. (QS. Al-Hasyr: 18)
Bersyukurlah orang-orang yang beriman. Hidupnya begitu mudah, tenang dan membahagiakan. Kesulitan-kesulitan hidup, tak lebih hanya kerikil-kerikil ujian yang sesekali mengguncang jalan.
Kadang terasa kecil, dan tak jarang lumayan besar. Besar kecil guncangan sangat berbanding lurus dari bagaimana teknik kesiapan diri menghadapi jalan hidup.
Di antara teknik kesiapan itu adalah kemampuan kita menata hari esok. Hidup perlu perencanaan. Kitalah yang menyiapkan, apa warna hari esok.
Kelak, Allahlah yang menentukan, apa warna kehidupan yang cocok buat kita. Ketentuan Allah selalu yang terbaik buat sang hamba. Dan segala upaya perencanaan itu tak akan pernah sia-sia di sisi Allah.
Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan sesungguhnya, pahala di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. (QS. Yusuf: 56-57)
Mari persiapkan kehidupan abadi kita, karena kita hidup bukan untuk mati, tetapi mati itulah untuk hidup..
Hubungi: www.mualaf.com/pembinamualaf
__
Sumber: https://www.facebook.com/hannykartanegara/posts/1656245424660881
0 comments:
Post a Comment